Tulisan ini seharusnya merupakan kisah tentang Ibu dan warisan kehidupan yang diberikannya, ini adalah kisah tentang Mitokondria.
Saya kira semua orang tahu dan pernah membaca Harry Potter dan bagaimana ia mendapat reputasi sebagai the boy that survived , Voldermort tidak mampu menyentuh apalagi mencederainya karena perlindungan- menurut Dumbledore, an ancient protective charm yaitu cinta seorang ibu. Pengorbanan ibu telah memberikan Harry perlindungan dari sihir hitam sampai mencapai usia baligh.
Masih mengenai Ibu, dalam Islam kita mengenal suatu hadits yang mengatakan bahwa syurga berada di telapak kaki ibu, mengindikasikan betapa terhormat posisi seorang ibu dalam kehidupan. Ditambah lagi hadist lain yang mengatakan sampai tiga kali untuk kita menghormati ibu sebelum menghormati ayah kita, Ibu,ibu, ibu baru lah ayah.
Who should i give my love to, my respect, my honour to, who should i give good mind to, after Allah and Rasulullah? comes your mother, who next ? your mother ? who next ? your mother and then your father.
– Puitisasi dalam lagu Yusuf Islam
Dalam cerita rakyat kita mengenal kisah Malin Kundang yang kedurhakaannya telah menyakiti ibunya sendiri hingga terucaplah kutukan tersebut, dan si Malin berubah menjadi batu. Kasih ibu sepanjang jalan dan kini perkembangan ilmu pengetahuan telah mendapat bukti-bukti yang mendukungnya.
Berkembang diantara para pakar biologi bahwa pada organisme multiselular, sel-sel diatur secara hierarkis dan karenanya terdapat sebuah entitas master, dipercayai bahwa entitas utama ini bukanlah inti sel seperti yang dipercayai sebelumnya, namun tidak lain adalah maternal mitochondrion yaitu mitokondria yang kini diketahui diwarisi secara maternal. DNA Mitokondria ( mtDNA) diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya tanpa dipengaruhi atau dihalang-halangi oleh mekanisme seksual. Sementara DNA inti (nDNA) tidak lain dari campuran antara DNA ibu dan ayah.
BACA SELENGKAPNYA DI
https://bsmijakarta.or.id/mitokondria-sebuah-kisah-cinta-abadi/